Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Teks Editorial Tentang Kenaikan Harga BBM Beserta Strukturnya

contoh teks editorial tentang kenaikan harga BBM
contoh teks editorial tentang kenaikan harga BBM

RUMAHOKSIGEN.COM - Pada kesempatan kali ini, rumahoksigen.com akan membagikan contoh teks editorial tentang kenaikan harga BBM beserta strukturnya. Kamu bisa gunakan contoh yang rumahoksigen.com berikan ini untuk referensi. 

Admin rumahoksigen.com akan bagikan contoh teks editorial beserta fakta dan opininya secara lengkap. Sehingga kamu bisa memahami contohnya dengan mudah. 

Sekedar informasi, rumahoksigen.com tidak bermaksud menyindir atau menyinggung pihak manapun. rumahoksigen.com hanya ingin menyampaikan contoh yang sesuai dengan apa yang saat ini dirasakan.

Contoh Teks Editorial Tentang Kenaikan Harga BBM 

Sekedar informasi, teks editorial memiliki struktur berupa pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat. 

Ketiga struktur ini wajib selalu ada. Agar nantinya teks Editorial bisa menjadi lebih lengkap dan bagus. Untuk lebih jelasnya simak contoh dari rumahoksigen.com berikut ini.

Tesis (Pernyataan Pendapat)

Pemerintah Indonesia telah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, Pertalite dan Pertamax. 

Subsidi pada BBM telah dikurangi sehingga harganya menjadi naik. Keputusan ini disahkan pada Sabtu (3/9/2022) pukul 13.30 WIB.

Tercatat, harga Pertalite naik dari yang semula Rp 7.650 per liter, kini menjadi Rp 10.000 per liter.

Sementara untuk bahan bakar Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter, kini naik menjadi Rp 6.800 per liter.

Sedangkan Pertamax non-subsidi dari harga awal hanya Rp 12.500 per liter, kini naik menjadi Rp 14.500 per liter.

Pemerintah menjelaskan bahwa kenaikan BBM ini karena anggaran subsidi telah bengkak dari yang semula Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. 

Menurut pemerintah, jika hal tersebut dibiarkan maka akan meningkat terus sehingga semakin membebani APBN.

Argumentasi (Opini)

Keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM membuat masyarakat geram. Pasalnya dengan kenaikan BBM, maka semua kebutuhan pokok juga ikutan naik.

Misalnya saja daging ayam, kambing, sapi, telur, cabai, sayuran, dan lainnya harganya juga mulai merangkak naik pasca kenaikan BBM. 

Kenaikan BBM banyak mendapat penolakan dari para mahasiswa, buruh, dan masyarakat biasa. 

Rasanya kenaikan ini sangat tidak berimbang. Mengingat gaji buruh juga tidak ikut naik. Sementara semua kebutuhan hidup terus mengalami kenaikan. 

Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan masyarakat kecil. Ketimbang menaikkan harga BBM, alangkah baiknya untuk mengurangi dana pensiun anggota DPR serta mengurangi tunjangannya.  

Karena tunjangan anggota dewan dirasa cukup besar. Selain itu, hanya menjabat 5 tahun saja ia bisa mendapatkan dana pensiun. 

Dengan begitu, APBN negara juga lebih balance dan tidak terlalu terbebani. 

Reiteration (Penegasan Ulang Pendapat)

Kenaikan harga BBM memang tidak bisa kita elakan. Sebagai masyarakat biasa, kita hanya bisa berharap keputusan terbaik yang diambil oleh pemerintah. 

Karena bagaimanapun juga, negara tanpa masyarakat tidak akan bisa menjadi negara yang utuh. 

Penutup 

Sekali lagi rumahoksigen.com sampaikan, contoh di atas tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. rumahoksigen.com hanya menyampaikan berdasarkan keluh kesah warganet di medsos.

Nah itulah contoh teks editorial tentang kenaikan harga BBM yang telah rumahoksigen.com sampaikan. Semoga informasi kali ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan.

Posting Komentar untuk "Contoh Teks Editorial Tentang Kenaikan Harga BBM Beserta Strukturnya "